Sabtu, 14 Desember 2013

Prof Andi Niartiningsih (1): Dari Aquarium ke Lautan Luas Sulawesi


“Penunjukan saya (sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, red), bukan berarti saya yang terbaik. Saya yakin ada yang terbaik dan mungkin orangnya ada di ruangan ini. Tetapi insya Allah, saya akan melaksanakan tugas dan wewenang sesuai kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman yang saya miliki.” -- Prof Andi Niartiningsih --


-------------------

Prof Andi Niartiningsih:


Dari Aquarium ke Lautan Luas Sulawesi



Prestasinya cukup mengkilap. Sejak sekolah hingga kuliah, dirinya sudah langganan teladan dan terbaik. Setelah menjadi dosen, prestasi demi prestasi pun terus diraih. Karya-karyanya juga terus tercipta dan mengalir.

Sebagai dosen, dirinya sudah mencapai pangkat tertinggi yakni Guru Besar dalam bidang Pembenihan dan Penangkaran Biota Laut, pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Dirinya tercatat sebagai Guru Besar ke-297 Unhas, setelah menyampaikan orasi berjudul “Strategi Konservasi dan Rehabilitasi Biota Langka untuk Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Laut dan Meningkatkan Pendapatan Pesisir dan Kepulauan (Studi Kasus: Kima (Tridacnidae) dan Kuda Laut (Singnathidae)”, di Unhas, pada 1 Desember 2011.

Berkat prestasinya yang mengkilap, serta sikap dan kepemimpinannya, dirinya kemudian terpilih sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas (2009-2013).

Menjelang akhir masa jabatannya sebagai dekan, dirinya kemudian dipilih dan diangkat oleh Mendikbud RI menjadi Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi periode 2013-2017.

Itulah sosok dan sebagian perjalanan hidup Prof Dr Ir Andi Niartiningsih MP, yang pada 12 Juli 2013, resmi menjabat Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi.

Meskipun memiliki prestasi yang cukup mengkilap dan kini menduduki jabatan Koordinator Kopertis selaku perpanjangan tangan Dirjen Dikti untuk mengawasi, mengendalikan, dan membina lebih dari 350 perguruan tinggi swasta (PTS) di Sulawesi, Andi Niar-sapaan akrabnya-tetap tampil sederhana dan terkesan biasa-biasa saja.

“Penunjukan saya (sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, red), bukan berarti saya yang terbaik. Saya yakin ada yang terbaik dan mungkin orangnya ada di ruangan ini. Tetapi insya Allah, saya akan melaksanakan tugas dan wewenang sesuai kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman yang saya miliki,” katanya.

Hal tersebut diungkapkan pada acara Temu Ilmiah yang dirangkaikan silaturrahim dengan pimpinan PTS se-Sulselbar, di Aula Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Jl Bung, Km-9, Makassar, Rabu, 17 Juli 2013.

Pada hari pertama masuk kantor selaku Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi dalam acara “perkenalan” dengan para pejabat dan pegawai, Senin, 15 Juli 2013, Andi Niar mengatakan, dirinya seperti berpindah dari aquarium kecil ke lautan luas Pulau Sulawesi.

“Kalau kemarin sebagai dekan saya seperti berada pada sebuah aquarium kecil, maka sekarang sebagai Koordinator Kopertis IX, saya seperti berpindah ke lautan luas Pulau Sulawesi,” ujar wanita kelahiran Sinjai, 1 Desember 1961, sambil tersenyum.

Sebagai pejabat, ibu tiga anak dan isteri dari Prof Dr Sjamsuddin Garantjang MAgr Sc (Guru Besar Fakultas Peternakan Unhas), mengaku lebih mengutamakan pelayanan dan selalu berupaya mengurangi birokrasi.

Pada acara pelantikan pejabat eselon IV (Kepala Sub-bagian dan Kepala Seksi) lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Selasa, 16 Juli 2013, dia mengatakan, inti dari birokrasi adalah pelayan, karena birokrat sesungguhnya adalah pelayan.

“Sudah bukan saatnya lagi kita memperlambat sesuatu yang seharusnya dipercepat. Sudah bukan saatnya lagi kita mempersulit sesuatu yang seharusnya dipermudah. Kurangi birokrasi dan feodalisme,” tandasnya.

Tentang penanganan berbagai masalah yang bakal dihadapi dan visi misinya selaku Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Andi Niar mengatakan sambil mempelajari situasi, dirinya juga langsung menangani beberapa masalah yang mendesak ditangani.

“Saya masih pelajari dulu banyak hal, apalagi yang sifatnya sensitif, seperti masalah dualisme kepemimpinan dan masalah yayasan di PTS. Soal dosen DPK (dosen negeri yang dipekerjakan pada PTS, red), saya kira mereka harus ditempatkan pada posisi sesuai kompetensinya, sehingga mereka bisa optimal menjalankan fungsinya,” katanya dalam bincang-bincang dengan penulis di kediamannya, Sabtu, 27 Juli 2013.

Tentang adanya semacam penolakan atas penunjukan dirinya sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang sempat mencuat melalui beberapa media massa, Andi Niar mengatakan, penolakan tersebut sebenarnya bukan terhadap dirinya, melainkan menolak kebijakan Mendikbud RI yang tidak menunjuk dosen DPK (dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi) sebagai Koordinator Kopertis IX.

“Yang dikritik itu bukan saya secara pribadi, melainkan kebijakan Mendikbud, tetapi kritik itu saya jadikan masukan dan penyemangat. Saya berharap kami semua di Kopertis dapat bekerjasama dan bergandengan tangan dalam melaksanakan tugas Wasdalbin (pengawasan, pengendalian, dan pembinaan) terhadap PTS di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi,” paparnya. (asnawin)

---------------------------------


Curriculum Vitae:

Nama:    Prof Dr Ir Andi Niartiningsih MP
Jabatan: Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi
Kelahiran: Sinjai, 1 Desember 1961
Unit Kerja: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Suami:    Prof Dr Ir H Sjamsuddin Garantjang MAgr Sc
Anak:    tiga orang
Pendidikan Formal:
1. SD Negeri Sinjai (1972)
2. SLTP Negeri 1 Sinjai (1975)
3. SMA Negeri 159 Sungguminasa, Gowa (1979)
4. Sarjana (S1) Jurusan Perikanan, Universitas Hasanuddin (1984)
5. Magister (S2) Prodi Sistem-Sistem Pertanian, Kajian Perikanan, Universitas Hasanuddin (1996)
6. Doktor (S3) Prodi Sistem-Sistem Pertanian, Universitas Hasanuddin (2001).

-----------
@copyright Majalah Almamater, edisi ke-5, Tahun II, November 2013.

2 komentar:

Asnawin Aminuddin mengatakan...

..
Edisi revisi
..
http://www.pedomankarya.co.id/2016/05/prof-andi-niartiningsih-1-mengendalikan.html

Unknown mengatakan...

👍👍👍